Ada 25 wilayah di Indonesia rawan gempa bumi. Daerah rawan gempa bumi adalah (1). Nanggroe Aceh Darussalam, (2). Sumatera Utara – Simeulue, (3).Sumatera Barat, Jambi, (4). Bengkulu, (5) Lampung, (6). Banten Pandenglang, (7). Jawa Barat Bantar Kawung, (8). DI Yogyakarta, (9). Lasem, (10). Jawa Timur, Bali, (11). Nusa Tenggara Barat, (12). Nusa Tenggara Timur, (13). Kepulauan Aru, (14). Sulawesi Selatan, (15). Sulawesi Tenggara, (16). Sulawesi Tengang, (17). Sulawesi Utara, (18). Sangihe Talaud, (19). Maluku Utara, (20). Maluku Selatan, (21). Kepulauan Burung, Papua Utara, (22). Jayapura, (23). Nabire, (24). Wamena, (25). Kalimantan Timur.
Gempa Bumi Dan Penyebabnya
Gempa bumi adalah suatu guncangan yang cepat di bumi disebabkan oleh patahan atau pergeseran lempengan tanah di bawah permukaan bumi. Kebanyakan gempa bumi terjadi di perbatasan antara pertemuan dua lempengan. Setiap hari terjadi puluhan bahkan ratusan gempa bumi di muka bumi ini, hanya saja kebanyakan kekuatannya kecil sekali sehingga tidak terasa oleh kita.
Gempa bumi terjadi karena beberapa faktor :(1) pergerakan lempeng. Jenis ini disebut gempa tektonik, umumnya regional dan sangat merusak; (2) kegiatan gunung api yang disebut gempa vulkanik. Umumnya gempa jenis ini terjadi setempat; (3) kegiatan manusia yang disebut gempa buatan atau gempa tiruan, umumya setempat dan tidak selalu dibuat.
Pada pergeseran lapisan berbatuan yang terjadi secara mendadak, terjadi getaran yang menjalar ke permukaan bumi dengan kecepatan besar; merupakan gelombang longitudinal gelompang P, gelombang transversal gelombang S, dan gelombang permukaan gelombang L. Ketiga gelombang tersebut menjalar serempak dari pusat gempa atau hiposentrum, tetapi karena faktor perbedaan dalam kecepatan, gelombang itu tertangkap secara beruntun pada seismograf. Dari perbedaan waktu itu dapat diperhitungkan tempat yang merupakan pusat getaran pada permukaan bumi atau episentrum.
Ada beberapa jenis gempa: Pertama, Gempa Gunung Api gempa akibat kejutan langsung kekuatan gunung api. Kedua, Gempa Laut gempa yang episentrumnya terdapat di bawah permukaan laut tetapi di atas dasar laut. Biasanya menimbulkan gelombang yang dahsyat. Ketiga, Gempa Tektonik gempa karena pergeseran lapisan-lapisan bumi, yang terjadi jauh di bawah permukaan bumi. Dalam gempa tektonik biasanya terdapat suatu pusat gempa yang hiposentrum dan merupakan gempa yang dahsyat.
Akumulasi energi gempa adalah jumlah seluruh gempa yang pernah terjadi dalam periode 100 tahun. Akumulasi ini menjadi ukuran tingkat seismisitas pada pemetaan ini dan dijumlahkan dengan tingkat resiko tsunami. Gempa bumi yang sangat mematikan yang terjadi terakhir ini adalah gempa bumi di Nanggroe Aceh Darussalam yang mengakibatkan tsunami.
Ada dua cara yang hasilnya untuk menyatakan besarnya kekuatan gempa bumi yaitu skala Modifikasi Intensitas Mercalli dan Skala Richter. Skala Modifikasi Intensitas Mercalli menyatakan kekuatan gempa bumi yang digambarkan oleh kerusakan yang ditimbulkannya.
Guncangan dari gempa bumi ini dapat merobohkan bangunan, merusak jaringan jalan, merontohkan jembatan, pipa air, pipa gas, dan pipa minyak, dan jaringan telepon terputus, dan kadang menyebabkan tanah longsor, air bah yang tiba-tiba, dan tsunami.
Informasi
Pada awalnya gempa bumi yang lebih kecil akan diikuti oleh goncangan yang utama yang dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan lebih lanjut. Gempa kecil dapat terjadi pada jam pertama, atau setelah beberapa hari, beberapa minggu, dan bahkan bulan setelah terjadinya gempa utama.
Yang perlu diperhatikan pada saat terjadinya gempa bumi adalah bangunan tempat tinggal yang mudah roboh, sehingga kita perlu berhati-hati, jika perlu pindah dari gedung bekas gempa. Sedangkan mereka yang tinggal di sekitar pantai, perlu memperhatikan gejala air laut, sehingga kita segera mengungsi ke tempat lebih tinggi, agar tidak dapat dijangkau oleh ombak tsunami.
Rencana Menghadapi Gempa Bumi
1. kembangkan Rencana Keluarga Hadapi Bencana, termasuk di dalamnya bagaimana kita menghadapi gempa bumi. Kembangan perencanaan yang khusus mengenai gempa bumi. Pelajari dari kasus-kasus yang terjadi di sekitar kita tentang gempa bumi. Hubungi kantor Palang Merah Indonesia setempat untuk menanyakan kasus yang terkait dengan gempa bumi.
2. perlu melakukan latihan menghadapi gempa bumi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi rasa takut pada saat terjadi gempa, sehingga terhindar dari kecelakaan yang fatal.
3. berbicara dengan pihak asuransi, terutama untuk menanyakan program perlindungan dari gempa bumi. Menginformasikan kepada semua anggota keluarga hal-hal yang harus dilakukan jika sewaktu-waktu terjadi gempa bumi, tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya kepanikan.
4. mendiskusikan gempa bumi dengan anggota keluarga. Semua orang harus tahu apa yang harus diberbuat jika anggota keluarga tidak bersama-sama. Mendiskusikan gempa bumi sebelum waktunya dapat membantu mengurangi ketakutan.
Apa Yang Harus Diceritakan Kepada Anak-anak
1. temukan tempat yang aman, baik di rumah atau di sekolah. Begitu juga dengan tempat aman di dalam dan di luar bangunan, untuk berlindung pada saat terjadi gempa.
2.jika pada saat terjadi gempa bumi, ada di dalam rumah atau ruang kelas, carilah bagian atau ruang yang aman sehingga kita tidak tertimpa oleh perabot rumah tangga seperti lemari, dan carilah meja yang kokoh untuk berlindung di bawahnya. Jika keadaan sudah dianggap tenang usahakan untuk keluar ruangan.
3. tunggu sampai suasana aman, kemudian perhatikan keadaan diri sendiri, selanjutnya bantu orang lain yang membutuhkan pertolongan. Bergerak secara hati-hati, khawatir ada tembok yang retak akan menimpa diri kita.
4. waspadalah dengan api. Api adalah resiko yang terkait dengan gempa bumi yang paling umum, terutama menyangkut aliran gas dan aliran listrik yang terputus.
Cara Melindungi Harta Benda
1. ikatlah lemari yang tinggi ke dinding, karena pada saat gempa bumi dikhawatirkan roboh.
2. mengamankan materi yang mungkin mudah jatuh televisi, buku, komputer, dan lain-lain, karena apabila terjatuh dapat menyebabkan kerusakan atau kerugian.
3. menambah kunci lemari dan pintu, supaya pada saat gempa bumi tidak mudah terbuka.
4. menyimpan bahan beracun seperti pestisida, dan produk yang mudah terbakar secara aman di dalam lemari yang tertutup dengan kuat. Dengan demikian produk kimia lebih sedikit mengurangi resiko yang mungkin terjadi.
5. mengganti bahan yang lebih berat, seperti gambar, cermin menjauh dari tempat tidur dan kursi.
6. perlu mempertimbangkan untuk mendirikan bangunan yang tahan gempa.
Media dan Gagasan Pendidikan Masyarakat
1. meminta pemerintah untuk menjelaskan standar bangunan yang tepat untuk wilayah kita.
2. menerbitkan suatu informasi di dalam surat kabar lokal mengenai informasi keadaan darurat gempa bumi. Mencatatkan nomor telepon Dinas Kebakaran, Palang Merah Indonesia, dan rumah sakit.
3. menanyakan ke petugas listrik dan perusahaan air cara menutup saluran pada saat terjadi gempa.
Berbuat Apa Ketika Gempa Bumi Terjadi
1. pada saat gempa bumi terjadi dan kita terjebak di dalam ruangan, dianjurkan untuk berdiam diri dulu dalam beberapa waktu, supaya kita tidak tertimpa tembok atau bagian dari bangunan yang berakibat fatal. Pada beberapa kasus ada yang meninggal atau terluka, karena nekat keluar bangunan pada saat gempa tertimpa bagian bangunan, seperti tembok, genteng, kaca. Kalau berada di tempat tidur, lindungi kepala kita dengan bantal atau benda keras. Dan jika keluar gunakan sendal atau sepatu agar tidak kena beling kaca.
2. jika berada di luar rumah, cari tempat yang aman jauh dari pohon, tembok, dan tiang listrik. Kalau di dalam luar rumah hindari berada di dekat jendela atau pintu, terutama mereka yang berada di gedung bertingkat, dikhawatirken terlempar ke luar gedung.
3. jika kita berada di kawasan pantai, bergerak ke dataran tinggi. Karena khawatir gempa tersebut akan menyebabkan tsunami.
4. jika berada di daerah pegunungan hindari berada di sekitar wilayah yang ada karang, yang ditakutkan akan longsor dan akan menimpah kita.
Apa Yang Dilakukan Setelah Gempa Bumi Terjadi
1. cek diri kita apabila terjadi luka. Karena orang sering lupa akan keselamatan dirinya sendiri. Kita akan lebih mempedulikan orang lain jika kita tidak terluka.
2. melindungi diri dari bahaya lebihlanjut dengan menggunakan pakaian, sepatu, dan sarung tangan untuk bekerja. Agar kita terlindungi dari terkena benda-benda tajam.
3. setelah kita merawat diri sendiri, bantulah orang yang terluka atau orang yang terjerat. Hubungi kantor polisi dan rumah sakit terdekat, kemudian berikan pertolongan pertama. Jangan mencoba memindahkan orang yang mengalami luka serius, kecuali jika mereka berada dalam keadaan yang lebih berbahaya.
4. mencari sumber api, untuk menghindari dari bahaya kebakaran.
5. membersihkan cairan yang mudah terbakar yang berada di sekitar rumah. Hal ini untuk menghindari bahaya kebakaran.
6. membuka lemari dengan hati-hati. Karena mungkin pintu lemari bergeser, sehingga susah untuk membukanya secara manual.
7. memeriksa rumah secara lengkap untuk kemungkinan kerusakan. Memindahkan semua orang jika ruangan dianggap tidak aman untuk bertempat tinggal. Setelah gempa bumi, perbaiki atau robohkan bagian yang dianggap membahayakan.
8. bantu tetangga yang memerlukan bantuan tambahan, terutama bayi, orang tua jompo, dan orang dengan kecacatan.
9. dengan radio atau tv terkait dengan pengumuman pemerintah.
semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment