Allah SWT berfirman : “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh. Dan jika kamu ditimpa suatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya” (QS al-A’raf [7]:199-201)
Sabda Rasulullah saw :
“Janganlah kalian saling membenci, jangan saling dengki dan iri, dan jangan pula saling memusuhi, jadilah bersaudara sesama hamba Allah, dan tiadalah halal bagi muslim untuk memutus hubungan / memusuhi saudara muslimnya lebih dari tiga hari” (Shahih Bukhari)
Sesungguhnya sesama muslimin itu bersaudara, persaudaraan yang lebih erat daripada persaudaraan pertalian darah.
Karena kalau persaudaraan pertalian darah kalau wafat terpisah, tapi kalau saudara seiman, wafat lalu hidupnya di alam barzah dan di akhirat tidak akan pernah terpisah.
Semakin kita menyambung hubungan silaturahmi dengan manusia, sesama iman, sesama muslimin – muslimat, maka Allah Swt akan semakin menyambung Kasih Sayang-Nya kepada kita.
Semakin seseorang tidak memiliki kebencian kepada orang lainnya, makin indah hidupnya di dunia dan akhirat.
Allah SWT menciptakan manusia dari berbagai suku serta bangsa, agar mereka bisa saling mengenal.
Karena pada dasarnya manusia bukanlah makhluk individu, tetapi saling membutuhkan antara manusia yang satu dengan manusia lainnya.
Islam tidak hanya mengajarkan kepada umatnya untuk menjaga hubungan kepada Allah, tetapi juga menjaga hubungan terhadap sesama.
Sebagaimana firman-Nya :
"Dan bertaqwalah, yang dengan (mempergunakan) Nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu" (Q.S An-Nisa :1)
Orang yang menyambung silaturahmi akan mendapat balasan di dunia berupa: kedekatan kepada Allah, rezekinya diluaskan, umurnya dipanjangkan, rumahnya dimakmurkan, tercegah dari mati dengan cara tidak baik, dicintai Allah dan dicintai keluarganya.
Yang lebih penting dari itu semua, di akhirat kelak, ia akan mendapat balasan surga dari Allah SWT: Rasulullah ditanya oleh seorang sahabat, "Wahai Rasulullah kabarkanlah kepadaku amal yang dapat memasukkan akan ke surga". Rasulullah menjawab; "Engkau menyembah Allah, jangan menyekutukan-Nya dengan segala sesuatu, engkau dirikan shalat, tunaikan zakat dan engkau menyambung silaturahmi". (HR. Bukhari).
Menyambung tali silaturahmi itu hukumnya wajib, terutama bagi sesama muslim & diharamkan untuk memutuskannya.
Sebagaimana sabda Rasulullah :
"Tidak ada satu kebaikanpun yg pahalanya lebih cepat diperoleh daripada silaturahmi, dan tidak ada satu dosapun yg adzabnya lebih cepat diperoleh, melebihi kezaliman dan memutuskan tali silaturahmi"
"Rahmat Allah tidak akan turun ke atas suatu kaum, jika didalamnya ada orang yg memutuskan silaturahmi"
Bahkan menurut Rasulullah, Allah SWT akan melapangkan rezeki orang yg suka menyambung tali silaturahmi, Allah juga akan memanjangkan umur kepadanya. (Mutafaq 'alaih) dari Anas r.a
dalam riwayat lain Rasulullah s.a.w bersabda :
" Barangsiapa mengambil tanggungjawab atas suatu perkara, aku akan menjamin baginya empat perkara. Barangsiapa bersilaturahmi, umurnya akan dipanjangkan, kawan-kawannya akan cinta kepadanya, rezekinya akan dilapangkan, dan ia aman masuk kedalam surga" (Kanzul 'Ummal) dari Ali r.a
Menyambung silaturahmi dapat diwujudkan dengan berbagai cara, saling mengucap salam, memberi pertolongan, bersikap ramah dan berbuat baik kepada sesama. dan alangkah lebih baiknya bilamana kita mau berkunjung ketempat tinggalnya
Kenapa kita diharamkan untuk memutus tali silaturahmi, pernah diriwayatkan bahwa Sahabat Rasul (Baqir r.a) mendapat wasiat dari ayahnya (Imam Zainudin r.a)
"Janganlah duduk bersama lima jenis manusia, jangan berbicara kepada mereka, bahkan jangan berjalan bersamanya":
1. orang Fasik, karena ia akan menjualmu hanya untuk sesuap makanan.
2. Orang Bakhil, karena ia akan memutuskan hubungan disaat kita memerlukan.
3. Pembohong, karena ia akan senantiasa menipumu.
4. Orang Bodoh, karena keinginannya utk memberi manfaat bagimu, namun karena kebodohannya, ia justru merugikanmu.
5. Orang yg memutuskan tali silaturahmi, karenanya jangan berdekatan dengannya.
Dari 'Aisyah ra katanya: Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang paling dibenci Allah ialah orang yang suka bermusuh-musuhan." (Riwayat Bukhari)
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (Surah Al-Hujuuraat:11)
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan buruk-sangka(kecurigaan), karena sebagian dari buruk-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah mengumpat satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."(Surah Al-Hujuuraat:12)
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW telah bersabda: "Adakah kamu tahu siapakah orang papa-miskin (muflis) pada Hari Kiamat?" Jawab sahabat, "Orang papa-miskin yang kami tahu ialah orang yang habis uang dan harta bendanya. "Baginda bersabda lagi: "Sesungguhnya orang yang papa-miskin pada hari itu ialah orang yang mengerjakan sembahyang, puasa dan berzakat, di samping itu mereka suka mencaci atau memaki, menuduh dengan sewenang-wenang, memakan harta orang lain, membunuh manusia dengan kejam dan memukul orang yang tidak bersalah. Segala amal kebajikannya yang dikerjakannya akan digunakan bagi menampung kesalahan dan kejahatan yang dilakukannya. Sekiranya kebajikannya tidak cukup, maka baki kesalahannya akan dicampur dengan kesalahan orang yang dianiaya lalu dibebankan kepadanya, kemudian ia dicampakkan kedalam neraka." (Riwayat Muslim)
Saudara saudariku, marilah manfaatkan waktu kita yang sedikit ini dalam momentum akhir Ramdhan dan jelang menyambut hari kemenangan nan Fitri di bulan Syawal, untuk memberi maaf kepada saudara, sahabat, ataupun kerabat yang pernah menggoreskan luka dihati kita.
Berilah keikhlasan sehingga memudahkan datangnya ampunan Allah kepada orang-orang yang pernah berbuat salah kepada kita, karena sesungguhnya Allah Maha Agung dan Maha Adil serta Maha Pengasih dan Penyayang, karena memberi begitu banyak keadilan bagi orang-orang yang dizalimi maupun para penzalim yang bertobat.
Semoga Ramadhan kali ini benar-benar menjadi pembersih hati bagi kita semua untuk menjadi pemaaf sejati. Semoga nikmat Allah tercurah kepada para pemaaf dan mereka yang dimaafkan juga mendapat hidayah untuk berbuat lebih baik.
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment