Berlaku baik dan menyayangi anak-anak bukan berarti orangtua membiarkan anak-anaknya berlaku tidak hormat kepada orangtuanya, atau kepada orang lain. Dalam suatu hadits rasulullah saw bersabda: "Seseorang yang tidak mempunyai rasa sayang kepada yang lebih muda dan tidak punya rasa hormat kepada yang lebih tua, bukan dari golongan kami"
Di banyak ayat dalam Al-Qur'an menegaskan untuk menghormati kedua orangtua. Di dalam surah Al-Israa', ayat 23-24 dan disurah Al-Baqarah ayat 83.
Anak-anak memerlukan contoh menghormati orangtua dan orang yang lebih tua dalam kehidupan keseharian mereka. Budaya orang amerika utara membuat hal ini menjadi sulit bagi anak-anak untuk belajar nila-nilai ini tanpa usaha yang sungguh-sungguh, contoh yang konsisten dan latihan terus menerus dari orangtua mereka. Dalam masyarakat ini, anak-anak selalu mendengar komentar seperti, "Why not?", "It's not fair," and "I don't care" dari teman-teman mereka juga dari orang-orang dewasa. Komentar dan tingkah laku seperti ini tidak mengembangkan rasa hormat, karena ini berasal dari sikap individual di Amerika utara.
Komentar tersebut menggambarkan sifat mementingkan diri sendiri dan hanya memperhatikan keinginan pribadi tanpa memperhatikan keinginan orang lain.
Juga sangat normal bagi anak-anak make faces (meledek) ketika mereka berbicara dengan orangtuanya di rumah atau kepada guru mereka di sekolah. Tingkah laku seperti ini menjadi kebiasaan untuk sebagian anak-anak. Sikap ini menjadi biasa untuk sebagian anak-anak yang hampir setiap saat mereka bahkan tidak berfikir lagi kalau mereka make faces. Ini adalah bentuk lain dari perbuatan tidak menghormati yang seharusnya tidak dibiarkan jika kita ingin anak kita menjadi anak muslim yang mempunyai akhlak yang mulia.
Orangtua harus berusaha keras untuk memastikan anak-anak mereka memahami bahwa apa itu menghormati dan apa yang tidak. Orangtua dengan mudah mengajari menghormati dengan selalu memperlakukan satu sama lain dengan sikap menghormati, sehingga anak-anak mempunyai contoh yang nyata. Orangtua juga dapat mengajar menghormati dengan memperlakukan anak-anak secara hormat dan dengan melatih secara terus menerus, latihan dan menuntut anak-anak mengerjakan perbuatan-perbuatan menghargai. Sebagai contoh, jika mereka make faces ketika berbicara dengan kita (orangtua), lalu katakan kepada mereka,"Look at me. Am I making faces while I'm talking to you? Please don't make faces when you talk to me."
Contoh lain mengajarkan mereka untk mengatakan "please" kapan saja mereka meminta sesuatu dan "thank you" kapan saja mereka diberikan sesuatu. Meskipun dalam hal yang sederhana berterima kasih kepada ibu mereka untuk makanan yang telah tersedia di meja makan membuat mereka berfikir betapa banyak yang dilakukan orangtua mereka untuk mereka.
Walaupun ketika tidak sependapat, anak-anak harus diajarkan melakukannya dengan cara yang hormat. Misalnya, orangtua membawa anak-anak ke taman untuk bermain. Ketika waktunya untuk pergi, anak-anak bertanya," Can we stay longer?". Setelah orangtua menjelaskan saatnya untuk pergi. Anak-anak mulai bicara,"It's not fair. Why do we have to go?".
Orangtua seharusnya jangan membiarkan hal ini. Jika anak-anak melihat perbuatan yang tidak menghormati ini diterima, mereka akan terus berbuat seperti ini. Orangtua bisa membiarkan anak-anak meminta untuk tinggal lebih lama dengan halus, asalkan mereka ingat untuk mengatakan "please", dan harus tahu batasannya dan kapan berhenti meminta.
No comments:
Post a Comment